Hikmah

Keutamaan Hari Tasyrik dan Amalannya

Kastolani Marzuki · Rabu, 21 Juli 2021 - 16:09 WIB
Keutamaan Hari Tasyrik dan Amalannya
Bersedekah dengan memberikan daging kurban merupakan salah satu amalan dan keutamaan Hari Tasyrik. (Foto: iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Keutamaan Hari Tasyrik tiga hari setelah sholat Idul Adha  merupakan waktu yang istimewa untuk dzikir, memanjatkan doa dan bersedekah. Muslim sangat dianjurkan untuk banyak mengucapkan takbir, tahlil, tahmid dan tasbih.

Hari Tasyrik merupakan hari dibebaskannya makan dan minum. Sebaliknya, Muslim dilarang berpuasa pada hari-hari tasyrik tersebut.

Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha (nahar) yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging qurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Jumhur ulama menyatakan disunnahkan takbiran setelah sholat fardhu di hari-hari tasyrik. Selain karena itu bagian dari amal shalih, juga secara praktik ada beberapa shahabat yang sudah melakukannya.

Dalam madzhab Syafi’i, takbir mutlak atau juga disebut takbir mursal, baru dimulai sejak terbenamnya matahari 9 Arafah. Atau tepat di maghrib malam hari raya. Walaupun ada juga sebagian syafi’iyyah yang mengatakan bahwa permulaan takbir mutlak adalah sejak fajar shidiq hari Arafah.

Sedangkan waktu akhir dari takbir mutlak ini adalah sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah. Sedangkan untuk takbir muqayyad, maka dimulai sejak habis maghrib malam hari raya hingga habis ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Dan takbir muqayyad hendaknya dibaca terlebih dahulu sebelum berdzikir rutin setelah shalat fardhu.

Berikut Keutamaan Hari Tasyrik:

1. Hari Utama Berdzikir dan Takbir

Dalil keutamaan ntuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW. 

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang. (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).


Editor : Kastolani Marzuki