JAKARTA, iNews.id - Langit penuh bintang terlihat dengan megah dalam gambar Hubble Space Telescope. Gambar menunjukkan struktur yang disebut gugus bola.
Gugus bola atau globular cluster adalah kumpulan besar dari puluhan ribu atau bahkan jutaan bintang, terikat erat oleh gravitasi dan dikemas secara padat. Gugus bola khusus ini disebut NGC 6638.
Gugus bola terletak di konstelasi Sagitarius. Kumpulan bintang diambil menggunakan dua instrumen Hubble, Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Survey, yang beroperasi dalam panjang gelombang cahaya.
Objek menakjubkan ini sulit dipelajari sebelum Hubble diluncurkan. Karena, untuk dapat melihat setiap bintang berbeda dari yang lain membutuhkan pencitraan resolusi sangat tinggi dengan sedikit gangguan.
“Hubble merevolusi studi gugus bola, karena hampir tidak mungkin untuk membedakan dengan jelas bintang-bintang dalam gugus bola dengan teleskop berbasis darat,” kata ilmuwan Hubble sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Kekaburan yang disebabkan oleh atmosfer Bumi, kata ilmuwan Hubble, membuat mustahil untuk membedakan satu bintang dari yang lain. Tapi dari lokasi Hubble di orbit Bumi yang rendah, atmosfer tidak lagi menimbulkan masalah.
"Akibatnya, Hubble telah digunakan untuk mempelajari jenis gugus bola bintang yang terdiri dari, bagaimana mereka berevolusi, dan peran gravitasi dalam sistem padat ini," ujarnya.
Gugus bola segera dipelajari dengan alat lain juga, karena salah satu gugus yang disebut Messier 92 adalah target dari program sains awal menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb. Proyek ini akan mempelajari daerah pembentuk bintang menggunakan instrumen NIRCam dan NIRISS Webb, yang terlihat dalam rentang inframerah yang bertentangan dengan pengamatan cahaya tampak yang dilakukan Hubble.
Menurut peneliti utama Daniel Wiesz, yang berbicara kepada Inverse tentang proyek tersebut, Messier 92 memiliki beberapa bintang yang sangat kuno dan tim sedang mengerjakan perangkat lunak pencitraan khusus untuk menyelesaikan bintang individu dalam area yang padat.
Editor : Dini Listiyani