Bintang Celestial Monster Menyala Lebih Terang dari Matahari

Dini Listiyani · Sabtu, 20 Mei 2023 - 08:40 WIB
Bintang Celestial Monster Menyala Lebih Terang dari Matahari
(Foto: NASA, ESA, CSA, I. Labbe )

JAKARTA, iNews.id - James Webb mengintip jauh ke dalam alam semesta dan menemukan bukti bintang celestial monster. Sesuai julukannya, bintang tersebut terbesar di alam semesta. 

Para astronom di balik penemuan mengatakan bintang monster ini lebih terang dari jutaan Matahari di awal alam semesta. Ilmuwan juga mengatakan monster langit terbesar di antara mereka memiliki massa 300 kali Matahari.

Bintang-bintang supermasif ini dijelaskan dalam sebuah studi baru. Bintang terbesar yang ditemukan diyakini memiliki massa 5.000 hingga 10.000 Matahari. Keberadaan bintang masif ini telah diteorikan selama beberapa tahun, dengan tim peneliti Eropa berteori tentang keberadaan mereka pada 2018.

Para astronom telah menghabiskan beberapa dekade bingung dengan keragaman yang terlihat pada bintang-bintang yang dapat ditemukan di seluruh alam semesta, terutama di berbagai bintang yang sering ditemukan terjepit dalam gugus bola. 

Banyak dari gugus ini sudah tua dan dapat berisi jutaan bintang meskipun luas ruangnya kecil. Beberapa gugus ini adalah rumah bagi bintang terbesar di alam semesta dan dapat membantu menjawab pertanyaan tentang alam semesta awal. Itu karena bintang-bintang tua ini sering terdiri atas unsur-unsur yang membutuhkan panas dalam jumlah yang tidak masuk akal untuk diproduksi. 

Unsur-unsur ini termasuk aluminium, yang membutuhkan suhu hingga 70 juta derajat Celcius untuk menghasilkannya. Namun, bintang-bintang ini seringkali hanya bersuhu 15 hingga 20 juta derajat Celcius. Dengan demikian, komposisi ini membuat para astronom bingung, sebagaimana dikutip dari BGR. 

Penjelasan yang mungkin di balik bintang-bintang tua ini adalah tabrakan dalam gugus bola padat yang disebut rumah oleh beberapa bintang tertua di alam semesta. Tabrakan ini terlihat di seluruh alam semesta, membuat galaksi lebih besar dan lebih padat dengan massa, serta tabrakan antar lubang hitam, yang juga memperkuatnya.

Jika bintang-bintang dalam gugus bola ini bertabrakan, mereka dapat menyebabkan material ini bocor satu sama lain, memungkinkan mereka memiliki jumlah elemen yang tinggi meskipun suhunya tidak sesuai dengan yang diperlukan untuk memproduksinya. 


Editor : Dini Listiyani